ARTIKEL
PEMASARAN JASA INFRMASI
Tentang
PENGEMBANGAN PRODUK BARU DALAM MARKETING
![]() |
Di Susun Oleh:
Jon Heri
110.082
Dosen Pembimbing:
Resty Jayanti Fakhlina,
S.Sos. M.A.
JURUSAN ILMU INFORMASI
PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM
BONJOL PADANG
1433 H / 2012 M
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemasaran (Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu
yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam
kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian
bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air
dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan
dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya
namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua
yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai
dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah
dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang
menjadi konsep mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price),
pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang
bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasaran ini
sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan
pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama
pihak konsumen yang dituju.
B. Permasalahan
Secara umum apa saja proses yang dilakukan dalam proses pengembangan prodak baru dalam marketing?
PEMBAHASAN
Pengembangan Produk Baru Dalam Marketing
Dengan memproduksi barang yang sama
berulang-ulang, produsen dapat menekan biaya produksi. Tetapi pemasaran yang
didasarkan pada konsep produk massal bisa gagal. Konsumen umumnya menginginkan
produk istimewa yang “dibuat khas” untuknya. Mereka menginginkan produk yang
“pas” untuknya. Sekarang ini jaman aneka-ragam, dan masing-masing ingin mendapatkan
sesuatu yang istimewa.
Produsen yang menganggap produknya sebagai
barang dagangan massal akan makin sulit bersaing, lebih-lebih di pasar yang
terus menerus berubah. Barang dagangan massal hanya dapat menarik konsumen
kalau harganya rendah. Dalam hal demikian, kompetisi kemudian berkisar pada
soal harga yang terendah harganya yang menang.
Dalam keadaan demikian, agaknya tidak ada yang
menang.
Bagaimana cara melepaskan diri dari mentalitas semacam itu? Jangan menganggap produk itu sebagai barang dagangan semata-mata. Sekalipun barang itu diproduksi secara massal, berilah keistimewaan dengan memberikan pelayanan lebih, atau membuat sasaran yang terpilih. Berikan suasana keanekaragaman pada produk itu.
Bagaimana cara melepaskan diri dari mentalitas semacam itu? Jangan menganggap produk itu sebagai barang dagangan semata-mata. Sekalipun barang itu diproduksi secara massal, berilah keistimewaan dengan memberikan pelayanan lebih, atau membuat sasaran yang terpilih. Berikan suasana keanekaragaman pada produk itu.
Salah satu unsur negatif pada mentalitas
pembengkakan adalah rasa ketakutannya untuk mengambil risiko.
Perusahaan-perusahaan kecil tidak bisa selalu main aman. Mereka tidak bisa menyaingi
perusahaan-perusahaan besar atas dasar itu. Mereka harus punya ide-ide baru,
bereksperimen dengan pendekatan-pendekatan baru, dan mencoba hal-hal baru.
Mereka harus menjalankan inovasi supaya tetap bisa hidup.
Semakin besar sebuah perusahaan, semakin enggan
dia mengambil risiko. Seandainya perusahaan itu go public, penurunan kecil
harga sahamnya dapat menjatuhkannya, dan membuatnya sulit mencari tambahan
dana.
Birokrasi juga mengurangi pengambilan risiko
dan inovasi. Setelah perusahaan kecil membengkak, strukturnya kemudian
menyerupai perusahaan besar. Keputusan diambil bukan oleh perorangan tetapi
oleh komite. Keputusan yang diambil umumnya bersifat kompromi, bukan langkah
yang berani. Mereka lebih hati-hati agar tidak berbuat salah, dan kecemasan ini
lebih menjauhkan mereka dari ide-ide yang inovatif.
Dalam
komunikasi pemasaran diperlukan suatu strategi pendekatan
yang mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing mix). Bauran
pemasaran adalah strategi produk, promosi, dan penentuan harga yang bersifat
unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan
dengan pasar yang dituju. Namun kini hal tersebut semakin berkembang tidak
hanya dalam hal product, promotion, dan price. Namun juga mengenai place,
people, process, dan physical evidence. Saya kurang paham siapa yang duluan
menegemukakan konsep 7P ni, tapi yang jelas, sangat berguna bagi penerapan
konsep ini dalam komunikasi pemasaran.
Dalam komunikasi
pemasaran ada beberapa elemen yang dipadukan yang terwujud dalam bauran
komunikasi pemasaran terpadu, yaitu bauran pemasaran (marketing mix), lalu
bauran promosi (promotion mix) yang sebenarnya adalah bagian dari marketing
mix, namun kini lebih spesifik. Dan ada pula strategi-strategi komunikasi
pemasaran tertentu, seperti strategi segmenting, targeting, pricing,dan
positioning, dalam bauran pemasaran. Semua itu kembali pada kondisi perusahaan
jasa yang melaksanakannya. Dalam marketing mix perusahaan jasa khususnya, ada
unsur-unsur atau elemen yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan keputusan
dalam pembuatan strategi komunikasi pemasaran, yaitu 4P ditambah 3P : product,
price, place, promotion, people, process, dan physical evidence.
a. Product (The
Services)
Produk jasa merupakan produk yang dapat
memberikan manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen, dan dapat memuaskan konsumen.
Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat
dari sesuatu yang ditawarkan. Pengertian yang ditawarkan menunjukkan sejumlah
manfaat yang didapat oleh konsumen, baik barang atau jasa maupun kombinasinya.
b. Price
Penetapan harga merupakan suatu hal penting.
Perusahaan akan melakukan hal ini dengan penuh pertimbangan karena penetapan
harga akan dapat mempengaruhi pendapatan total dan biaya. Harga merupakan
faktor utama penentu posisi dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran,
bauran ragam produk, dan pelayanan, serta persaingan.
c. Place
Tempat atau lokasi yang
strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah
terjangkau oleh konsumen, namun sekaligus juga menjadikan biaya rental atau
investasi tempat menjadi semakin mahal. Tingginya biaya lokasi tersebut dapat
terkompensasi dengan reducing biaya marketing, sebaliknya lokasi yang kurang
strategis akan membutuhkan biaya marketing lebih mahal untuk menarik konsumen
agar berkunjung. Dekorasi dan desain sering menjadi daya tarik tersendiri bagi
para target konsumen. Kondisi bangunan juga menjadi persyaratan yang memberikan
kenyamanan.
d. Promotion
Promosi merupakan suatu
aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, dibawah
pengendalian penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasif
yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara
langsung maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi pembelian. Tujuan kegiatan
promosi antara lain :
Ø Mengidentifikasi
dan menarik konsumen baru
Ø Mengkomunikasikan
produk baru
Ø Meningkatkan
jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas
Ø Menginformasikan
kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk
Ø Mengajak
konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk
Ø Memotivasi
konsumen agar memilih atau membeli suatu produk.
e. People
People merupakan aset utama dalam industri
jasa, terlebih lagi people yang merupakan karyawan dengan performance tinggi.
Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan
konsumen puas dan loyal. Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang baik, akan
menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di
luar. Faktor penting lainnnya dalam people adalah attitude dan motivation dari
karyawan dalam industri jasa. Moment of truth akan terjadi pada saat terjadi
kontak antara karyawan dan konsumen. Attitude sangat penting, dapat
diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan, suara dalam
bicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata. Sedangkan motivasi
karyawan diperlukan untuk mewujudkan penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan
pada level yang diekspetasikan.
f. Process
Process, mutu layanan jasa sangat bergantung
pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak
perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan
(quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai
dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang
berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja.
g. Physical
Evidence
Building merupakan bagian dari bukti fisik,
karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen dalam perusahaan
jasa yang memiliki karakter . Perhatian terhadap interior, perlengkapan
bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang yang lapang menjadi
perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan harus dapat
menciptakan suasana dengan memperhatikan ambience sehingga memberikan
pengalaman kepada pengunjung dan dapat membrikan nilai tambah bagi pengunjung,
khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa dengan kelas market khusus
B. Faktor-Faktor Yang Turut Dalam
Menghambat Pengembangan Produk Baru
Menurut
Kotler (1998 : 274) faktor-faktor yang turut dalam menghambat pengembangan
produk baru adalah:
a.
Kekurangan
gagasan produk baru yang penting di area tertentu (mungkin hanya tersisa
sedikit cara untuk memperbaiki beberapa produk dasar).
b.
Pasar
yang terbagi-bagi (persaingan ketat menyebabkan pasar terbagi-bagi) Perusahaan
harus mengarahkan produk baru mereka pada sekmen pasar yang lebih kecil, dan
hal ini berarti penjualan dan laba yang lebih rendah untuk tiap produk.
c.
Kendala
sosial dan pemerintah (produk baru harus memenuhi kriteria seperti keamanan dan
keseimbangan lingkungan).
d.
Mahalnya
proses pengembangan produk baru (suatu perusahaan umumnya harus menciptakan
banyak gagasan produk baru untuk menemukan hanya satu yang layak dikembangkan).
e.
Kekurangan
modal (beberapa perusahaan dengan gagasan-gagasan baik tidak dapat mengumpulkan
dana yang diperlukan untuk melakukan riset).
f.
Waktu
pengembangan yang lebih singkat (banyak pesaing mungkin mendapatkan gagasan
yang sama pada saat yang sama, dan kemenangan sering diraih oleh yang paling
gesit).
g.
Siklus
produk yang lebih singkat (ketika suatu produk baru berhasil, pesaing dengan
cepat menirunya).
C. Contoh Pengembangan Produk
Baru Dalam Marketing
Dalam pengembangan prodak baru ini saya akan memberikan contoh pengeluaran
prodak baru tentang rokok. Rokok merupakan kesukaan dari semua laki-laki,
karena rokok ini banyak yang sudah kecanduan dan tidak bisa meninggalkan
kebiasaan merokok ini. Oleh karena ini, kami akan memproduksi rokok terbaru
dengan merek baru jg. Kami akan menjelaskan bagaimana strategi agar prodak kami
ini laris di pasaran, di antarany:
a. Product (The Services)
Prodak terbaru yang akan kami keluarkan adalah rokok, karena rokok ini
sangat diminati sekali oleh masyarakat terutama bagi laki-laki. Kami akan
membuat sedemikian bagus, agar rokok pengeluaran baru kami ini laris di pasaran
dan diminati oleh masyarakat.
b. Price
Sedangkan dari nilai harga prodak terbaru kami ini. Kami akan memberikan
harga murah meriah dengan harga Rp 6.000,- perbungkusnya. Kalau memang sudah
sangat disukai oleh masyarakat, maka produk kami ini harganya pun akan kami
naikan sesuai dengan harga pasaran.
c.
Place dan Promotion
Dalam masalah tempat atau lokasi dalam proses pemasaran. Kami akan mencari
tempat yang penuh dengan keramaian agar produk kami ini cepat dikenal oleh
masyarakat. Sedangkan masalah promosi kami akan memberikan rokok gratis. Supaya
masyarakat dapat merasakan betapa nikmatnya rokok yang telah dibuat dan jika mereka
telah merasakan enak pasti mereka akan membeli rokok yang telah diedarkan.
d.
People dan Process
People, dalam proses pembuatan rokok ini kami memilih karyawan yang memiliki
potensi yang ditinggi dalam keilmuan. Agar produk rokok ini dapat dinikmati dan
masyarakat pun sangat menyakainya.
Process, mutu layanan jasa
sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Maka kami dari pihak perusahaan akan menyampaikan informasi apa saja yang terkandung
dalam produk terbaru kami ini, agar masyarakat akan merasakan apa yang belum pernah
mereka rasakan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa sudah
layaknyalah perusahaan memiliki Strategi Pemasarannya sendiri sebelum mereka
menjalankan ataupun memasarkan produk/jasanya.
Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan
keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau lingkungan
mikro perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang dikenal dengan
lingkungan makro perusahaan.
Perusahaan yang berjaya dan mampu mempertahankan serta meningkatkan lagi
penjulannya ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang telah berhasil
menetapkan strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya dengan tepat. Pengembangan
prodak baru memerlukan strategi yang efektif agar prodak tersebut menjadi laku
dipasaran dan disukai oleh konsumen agar tercapainya tujuan yg diinginkan.
Strategi yang digunakan dalam pengembangan prodak ini yakni yang disingkat
dengan 7 P dalam bauran pemasaran sebagai berikut:
a.
Product (The Services)
b.
Price
c.
Place
d.
Promotion
e.
People
f.
Process
g.
Physical Evidence
DAFTAR PUSTAKA
Phillip Kotler, Marketing Management, Prentice Hall, New Jersey, 1998
Setiawan, Dani, (http://danisetiawanku.blogspot.com/2011/01/7-p-dalam-bauran-pemasaran.html), 14 January 2011
Majalah Eksekutif, (http://rajapresentasi.com/2008/08/new-product-development-strategy/), edisi Mei 1989
Tidak ada komentar:
Posting Komentar