Sabtu, 29 Desember 2012



ARTIKEL
PEMASARAN JASA INFRMASI
Tentang

PENGEMBANGAN PRODUK BARU DALAM MARKETING





 















Di Susun Oleh:
Jon Heri
110.082




Dosen Pembimbing:
Resty Jayanti Fakhlina, S.Sos. M.A.




JURUSAN ILMU INFORMASI PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM BONJOL PADANG
1433 H / 2012 M

 

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pemasaran (Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasaran ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

 

B.       Permasalahan
Secara umum apa saja proses yang dilakukan dalam proses pengembangan prodak baru dalam marketing?






PEMBAHASAN

Pengembangan Produk Baru Dalam Marketing


Dengan memproduksi barang yang sama berulang-ulang, produsen dapat menekan biaya produksi. Tetapi pemasaran yang didasarkan pada konsep produk massal bisa gagal. Konsumen umumnya menginginkan produk istimewa yang “dibuat khas” untuknya. Mereka menginginkan produk yang “pas” untuknya. Sekarang ini jaman aneka-ragam, dan masing-masing ingin mendapatkan sesuatu yang istimewa.
Produsen yang menganggap produknya sebagai barang dagangan massal akan makin sulit bersaing, lebih-lebih di pasar yang terus menerus berubah. Barang dagangan massal hanya dapat menarik konsumen kalau harganya rendah. Dalam hal demikian, kompetisi kemudian berkisar pada soal harga yang terendah harganya yang menang.
Dalam keadaan demikian, agaknya tidak ada yang menang.
Bagaimana cara melepaskan diri dari mentalitas semacam itu? Jangan menganggap
produk itu sebagai barang dagangan semata-mata. Sekalipun barang itu diproduksi secara massal, berilah keistimewaan dengan memberikan pelayanan lebih, atau membuat sasaran yang terpilih. Berikan suasana keanekaragaman pada produk itu.
Salah satu unsur negatif pada mentalitas pembengkakan adalah rasa ketakutannya untuk mengambil risiko. Perusahaan-perusahaan kecil tidak bisa selalu main aman. Mereka tidak bisa menyaingi perusahaan-perusahaan besar atas dasar itu. Mereka harus punya ide-ide baru, bereksperimen dengan pendekatan-pendekatan baru, dan mencoba hal-hal baru. Mereka harus menjalankan inovasi supaya tetap bisa hidup.
Semakin besar sebuah perusahaan, semakin enggan dia mengambil risiko. Seandainya perusahaan itu go public, penurunan kecil harga sahamnya dapat menjatuhkannya, dan membuatnya sulit mencari tambahan dana.
Birokrasi juga mengurangi pengambilan risiko dan inovasi. Setelah perusahaan kecil membengkak, strukturnya kemudian menyerupai perusahaan besar. Keputusan diambil bukan oleh perorangan tetapi oleh komite. Keputusan yang diambil umumnya bersifat kompromi, bukan langkah yang berani. Mereka lebih hati-hati agar tidak berbuat salah, dan kecemasan ini lebih menjauhkan mereka dari ide-ide yang inovatif.
A.      Strategi yang digunakan Dalam Bauran Pemasaran (Marketing Mix) untuk Pengembangan Prodak Baru
Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu strategi pendekatan yang mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran adalah strategi produk, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pasar yang dituju. Namun kini hal tersebut semakin berkembang tidak hanya dalam hal product, promotion, dan price. Namun juga mengenai place, people, process, dan physical evidence. Saya kurang paham siapa yang duluan menegemukakan konsep 7P ni, tapi yang jelas, sangat berguna bagi penerapan konsep ini dalam komunikasi pemasaran.
Dalam komunikasi pemasaran ada beberapa elemen yang dipadukan yang terwujud dalam bauran komunikasi pemasaran terpadu, yaitu bauran pemasaran (marketing mix), lalu bauran promosi (promotion mix) yang sebenarnya adalah bagian dari marketing mix, namun kini lebih spesifik. Dan ada pula strategi-strategi komunikasi pemasaran tertentu, seperti strategi segmenting, targeting, pricing,dan positioning, dalam bauran pemasaran. Semua itu kembali pada kondisi perusahaan jasa yang melaksanakannya. Dalam marketing mix perusahaan jasa khususnya, ada unsur-unsur atau elemen yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan keputusan dalam pembuatan strategi komunikasi pemasaran, yaitu 4P ditambah 3P : product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence.
a. Product (The Services)
Produk jasa merupakan produk yang dapat memberikan manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen, dan dapat memuaskan konsumen. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dari sesuatu yang ditawarkan. Pengertian yang ditawarkan menunjukkan sejumlah manfaat yang didapat oleh konsumen, baik barang atau jasa maupun kombinasinya.
b. Price
Penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan melakukan hal ini dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga akan dapat mempengaruhi pendapatan total dan biaya. Harga merupakan faktor utama penentu posisi dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan, serta persaingan.
c. Place
Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah terjangkau oleh konsumen, namun sekaligus juga menjadikan biaya rental atau investasi tempat menjadi semakin mahal. Tingginya biaya lokasi tersebut dapat terkompensasi dengan reducing biaya marketing, sebaliknya lokasi yang kurang strategis akan membutuhkan biaya marketing lebih mahal untuk menarik konsumen agar berkunjung. Dekorasi dan desain sering menjadi daya tarik tersendiri bagi para target konsumen. Kondisi bangunan juga menjadi persyaratan yang memberikan kenyamanan.
d. Promotion
Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasif yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara langsung maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi pembelian. Tujuan kegiatan promosi antara lain :
Ø  Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru
Ø  Mengkomunikasikan produk baru
Ø  Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas
Ø  Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk
Ø  Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk
Ø  Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suatu produk.
e. People
People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi people yang merupakan karyawan dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal. Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar. Faktor penting lainnnya dalam people adalah attitude dan motivation dari karyawan dalam industri jasa. Moment of truth akan terjadi pada saat terjadi kontak antara karyawan dan konsumen. Attitude sangat penting, dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan, suara dalam bicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata. Sedangkan motivasi karyawan diperlukan untuk mewujudkan penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan pada level yang diekspetasikan.
f. Process
Process, mutu layanan jasa sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan (quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja.
g. Physical Evidence
Building merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen dalam perusahaan jasa yang memiliki karakter . Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan harus dapat menciptakan suasana dengan memperhatikan ambience sehingga memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat membrikan nilai tambah bagi pengunjung, khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa dengan kelas market khusus
B.       Faktor-Faktor Yang Turut Dalam Menghambat Pengembangan Produk Baru
Menurut Kotler (1998 : 274) faktor-faktor yang turut dalam menghambat pengembangan produk baru adalah:
a.       Kekurangan gagasan produk baru yang penting di area tertentu (mungkin hanya tersisa sedikit cara untuk memperbaiki beberapa produk dasar).
b.      Pasar yang terbagi-bagi (persaingan ketat menyebabkan pasar terbagi-bagi) Perusahaan harus mengarahkan produk baru mereka pada sekmen pasar yang lebih kecil, dan hal ini berarti penjualan dan laba yang lebih rendah untuk tiap produk.
c.       Kendala sosial dan pemerintah (produk baru harus memenuhi kriteria seperti keamanan dan keseimbangan lingkungan).
d.      Mahalnya proses pengembangan produk baru (suatu perusahaan umumnya harus menciptakan banyak gagasan produk baru untuk menemukan hanya satu yang layak dikembangkan).
e.       Kekurangan modal (beberapa perusahaan dengan gagasan-gagasan baik tidak dapat mengumpulkan dana yang diperlukan untuk melakukan riset).
f.       Waktu pengembangan yang lebih singkat (banyak pesaing mungkin mendapatkan gagasan yang sama pada saat yang sama, dan kemenangan sering diraih oleh yang paling gesit).
g.      Siklus produk yang lebih singkat (ketika suatu produk baru berhasil, pesaing dengan cepat menirunya).
C.      Contoh Pengembangan Produk Baru Dalam Marketing
Dalam pengembangan prodak baru ini saya akan memberikan contoh pengeluaran prodak baru tentang rokok. Rokok merupakan kesukaan dari semua laki-laki, karena rokok ini banyak yang sudah kecanduan dan tidak bisa meninggalkan kebiasaan merokok ini. Oleh karena ini, kami akan memproduksi rokok terbaru dengan merek baru jg. Kami akan menjelaskan bagaimana strategi agar prodak kami ini laris di pasaran, di antarany:
a.       Product (The Services)
Prodak terbaru yang akan kami keluarkan adalah rokok, karena rokok ini sangat diminati sekali oleh masyarakat terutama bagi laki-laki. Kami akan membuat sedemikian bagus, agar rokok pengeluaran baru kami ini laris di pasaran dan diminati oleh masyarakat.
b.      Price
Sedangkan dari nilai harga prodak terbaru kami ini. Kami akan memberikan harga murah meriah dengan harga Rp 6.000,- perbungkusnya. Kalau memang sudah sangat disukai oleh masyarakat, maka produk kami ini harganya pun akan kami naikan sesuai dengan harga pasaran.
c.       Place dan Promotion
Dalam masalah tempat atau lokasi dalam proses pemasaran. Kami akan mencari tempat yang penuh dengan keramaian agar produk kami ini cepat dikenal oleh masyarakat. Sedangkan masalah promosi kami akan memberikan rokok gratis. Supaya masyarakat dapat merasakan betapa nikmatnya rokok yang telah dibuat dan jika mereka telah merasakan enak pasti mereka akan membeli rokok yang telah diedarkan.
d.      People dan Process
People, dalam proses pembuatan rokok ini kami memilih karyawan yang memiliki potensi yang ditinggi dalam keilmuan. Agar produk rokok ini dapat dinikmati dan masyarakat pun sangat menyakainya.
Process, mutu layanan jasa sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Maka kami dari pihak perusahaan akan menyampaikan informasi apa saja yang terkandung dalam produk terbaru kami ini, agar masyarakat akan merasakan apa yang belum pernah mereka rasakan.





PENUTUP
A.      Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa sudah layaknyalah perusahaan memiliki Strategi Pemasarannya sendiri sebelum mereka menjalankan ataupun memasarkan produk/jasanya.
Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang dikenal dengan lingkungan makro perusahaan.
Perusahaan yang berjaya dan mampu mempertahankan serta meningkatkan lagi penjulannya ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang telah berhasil menetapkan strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya dengan tepat. Pengembangan prodak baru memerlukan strategi yang efektif agar prodak tersebut menjadi laku dipasaran dan disukai oleh konsumen agar tercapainya tujuan yg diinginkan.
Strategi yang digunakan dalam pengembangan prodak ini yakni yang disingkat dengan 7 P dalam bauran pemasaran sebagai berikut:
a.       Product (The Services)
b.      Price
c.       Place
d.      Promotion
e.       People
f.        Process
g.       Physical Evidence

DAFTAR PUSTAKA

Phillip Kotler, Marketing Management, Prentice Hall, New Jersey, 1998





Tidak ada komentar:

Posting Komentar